UKIRAN DARI JEPARA
19.00 | Diposting oleh
ilmu untuk semua |
Edit Entri
Kabupaten Jepara, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Jepara. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa.
Geografi
Kabupaten Jepara terletak di pantura timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara. Karimunjawa juga terdapat lapangan terbang perintis yang didarati pesawat berjenis kecil dari Semarang.
Seni ukir Jepara adalah yang terbaik di Indonesia dan menjadi salah satu komoditi ekspor utama Indonesia. Ukiran Jepara yang diterapkan pada furnitur memberikan nilai tambah sehingga mebel Indonesia dapat bersaing di pasar internasional, bahkan lebih unggul dari yang dibuat oleh negara-negara lain seperti Vietnam.
Jepara sendiri adalah nama sebuah daerah di Jawa Tengah, Indonesia yang merupakan pusat dari pengrajin Jepara. Saat ini, hampir 80 persen penduduk Jepara masih melanjutkan kegiatan ukiran yang diyakini telah ada sejak masa Majapahit (Kerajaan Besar Hindu di Indonesia) pada abad ke-13. Ukiran Jepara terus berkembang, baik dalam desain, fungsi, dan estetika.
Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan seperti komunitas besar di dalam dan di luar Indonesia, hari ini para pengrajin mulai membuat tiga jenis kualitas seni ukir Jepara, biasanya disebut Kelas I, II, dan III. Hal ini dilakukan agar ukiran Jepara bisa lebih populer di masyarakat dan dapat dibeli oleh berbagai tingkat status ekonomi masyarakat. Namun demikian, untuk kualitas tinggi ukiran kayu, saat ini para pengrajin Jepara masih menggunakan kayu jati untuk hasil terbaik.
Dalam daftar komoditi ekspor saat ini, ukiran Jepara masih ada karena keunikannya. Tidak ada kesamaan antara produk ukiran Jepara. Karena itu adalah seni buatan tangan, tidak dilakukan dengan mesin modern. Seni ukir Jepara mungkin serupa tetapi tidak pernah menjadi sama atau identik. Jadi, memiliki furnitur ukiran Jepara dan kerajinan berarti mengumpulkan nilai estetika tinggi dan karya seni.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar